Minggu, 20 Maret 2011

Masihkah berfikir....musibah adalah bencana alam biasa?





Tema saya kali ini diihlami oleh beberapa tanggapan orang dari beberapa situs di internet, yang masih mempunyai anggapan bahwa bencana alam yang terjadi adalah merupakan bencana alam biasa. Subhanallah....

Akhir-akhir ini beruntun terjadinya bencana yang menimpa manusia. Baik di tanah air kita maupun di berbagai benua di seluruh dunia, baik berupa bencana alam maupun berbagai peristiwa sedih lainnya.
“Tidaklah sekali-kali bangsa mengalami kehancuran, nurani manusia menjadi rusak, rumah tangga berantakan, berbagai pendapat saling berseberangan dan pemikiran menjadi kacau balau, kecuali karena berbagai macam dosa dan kedurhakaan telah membudaya di kalangan umat manusia,” 
Demikian antara lain tulis Dr. ’Aidh bin Abdullah Al Qarni dalam buku ‘Hidupkan Hatimu’.

Dan apabila kita merasa sebagai orang beriman, akan memahami bahwa, dari setiap peristiwa  yang terjadi di bumi ini tidak terlepas dari campur tangan Allah SWT.

Kita simak terlebih dahulu kisah nyata musibah kematian  seseorang  berikut ini .... dan inipun bisa terjadi pada siapapun termasuk diri kita.....( agar suasana video ini dapat tersimak secara sempurna, jangan lupa utk mematikan/pause sementara musik blognya. Silakan gulirkan  kursornya ke bagian akhir halaman ini ). Okey...siap?





Innaalillaahi Wainnailihirooziuun......

Coba simak lagi yang berikut ini.....




Allaahuakbar......Subhaanallah.....

Musibah bisa saja terjadi pada setiap orang, terlepas dari dia soleh atau tidak, muslim atau tidak, tua atau muda, misalnya: musibah gempa bumi, sunami, kematian dan lain-lain yang terjadi, sekaligus menimpa berbagai tipe orang yang tersebut diatas.  Lalu, bagaimanakah seharusnya kita dalam menyikapi musibah ini...?
Agama mengajarkan agar kita mengambil hikmah dari musibah.  Setiap musibah yang terjadi. adalah merupakan kehendak dari Allah SWT yang perlu kita sikapi sebagai berikut:

a. Menguji Keimanan
Bagi muslim yang soleh musibah ditujukan untuk menguji keimanan (QS 29: 2-3). Sebab, seorang yang mengaku beriman kepada Allah belum tentu sungguh-sungguh beriman. Karenanya, Allah perlu menguji mereka yang mengaku beriman dengan sesuatu, misalnya, berupa banjir bandang, gempa bumi, penyakit atau kesulitan ekonomi. Jika mereka tetap sabar dan istiqamah di jalan Allah, berarti mereka itulah orang yang sungguh beriman dan Allah akan menaikkan derajatnya sekaligus menghapus sebagian dosa-dosanya melalui musibah ini. Mereka akan mendapat kabar gembira berupa surga dan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya. (QS 41:30).

b. Sebagai Peringatan 1
Bagi setiap muslim musibah bisa pula sebagai peringatan agar mereka mau kembali ke jalan yang benar (QS 30:41). Allah SWT menegaskan, berbagai musibah terjadi di muka bumi adalah karena ulah manusia itu sendiri (QS 30: 41). Dalam hadis riwayat Al-Hakim dijelaskan, apabila umat manusia melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan maka akan datang kepada mereka bencana berupa gempa bumi, kekeringan, dan penyakit-penyakit yang berbahaya. Musibah dahsyat semoga menyadarkan manusia kembali ke jalan-Nya.

c. Sebagai Peringatan 2
Musibah juga berarti peringatan dari Allah bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk sangat lemah di hadapan Allah. Kesadaran ini perlu terus ditumbuhkan karena manusia berkecenderungan merasa adigang, adigung, dan adiguna (paling kuat, paling besar, dan paling berguna) sehingga sombong. Kesombongan inilah yang menyebabkan kita sering menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Firman Allah SWT, ''Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.'' (QS 17: 37).

d. Sebagai Syuhada
dengan musibah-musibah tersebut Allah SWT barangkali ingin mengambil sebagian hambanya sebagai syuhada. Sekalipun Dia mengutuk manusia dengan bencana, tetapi orang-orang mukmin yang ikut terkena musibah jika bersabar akan mendapat pahala besar. Sebaliknya, bagi yang meninggal dunia mereka adalah syuhada (QS 3: 140).

e. Sebagai Azab atau Siksaan
Bagi orang-orang yang ingkar dan tidak beriman, suatu musibah tidak lain adalah azab atau siksaan yang ia peroleh di dunia ini. Sesungguhnya musibah tersebut sebagian yang sangat kecil dari siksa akhirat yang didahulukan Allah SWT di muka bumi ini bagi mereka. Azab itu sendiri terjadi ketika manusia yang ada membiarkan berbagai kemaksiatan dan kemungkaran terjadi di sekitarnya tanpa peduli. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya manusia jika mereka melihat orang yang berbuat zholim dan tidak mencegahnya, maka telah dekatlah azab Allah yang akan menimpa mereka seluruhnya" (HR At-Tirmidzi)

f. Menguji Kesholehan
Allah ingin menguji keshalehan sosial para hamba-Nya yang tidak terkena musibah, apakah mereka terketuk hatinya untuk membantu saudara-saudara mereka yang sedang menderita atau tidak. ''Perumpamaan orang mukmin terhadap orang mukmin yang lain adalah seumpama badan, jika salah satu anggota badan sakit maka seluruh jasad ikut merasakan sakit hingga merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).

g. Menunjukkan Tanda-Tanda Kiamat
Musibah alam misalnya gempa bumi sesungguhnya cara Allah untuk menunjukkan tanda-tanda kiamat sehingga memperkuat keyakinan bahwa hari kiamat pasti akan terjadi (QS 56:1-7). Ini agar umat manusia sadar akan adanya kehidupan hakiki di hari akhir, lalu mereka mau berjuang membela kebenaran di muka bumi untuk kebahagiaan di hari akhir.


(Sumber : tulisan Ruswanto Syamsuddin, dan ceramah Ust. Muhsinin Fauzi Lc.)


Terakhir, mari kita simak musibah yang terjadi berikut ini. Semoga apa yang saya sampaikan ....setidaknya dapat mengetuk hati ini yang kadang masih dihinggapi rasa ragu akan bencana yang menimpa kita merupakan bentuk campur tangan dari Sang Pencipta Alam ini....yakni tiada lain adalah Allah Subhanahuwata'ala.
Allaahuakbar.......












Tidak ada komentar:

Posting Komentar